Selasa, 05 Maret 2013
KATA
PENGANTAR
Pertama
kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat
yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan
“Pembuatan Bekasam Ikan“.Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami prinsip fermentasi yang terjadi pada ikan yang di
fermentasikan secara tradisional.
Dalam
penulisan laporan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh
karena itu,terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena
kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari
pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Pengajar Mata Pelajaran Biologi yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan percobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam
penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang
sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih
baik dan bermanfaaat. Terima kasih.
Guru Pembimbing Singkawang,15
Febuari 2013
Sabarudin Ahmad
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...............................................................................................
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... .1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 3
1.1.Latar
Belakang Masalah..................................................................................... 3
1.2.Permasalahan...................................................................................................... 3
1.3.Tujuan
Penulisan................................................................................................ 4
1.4.Metode
Penulisan............................................................................................... 4...........
1.5.Kegunaan
Penulisan........................................................................................... 4
BAB II
LANDASAN TEORI............................................................................... 5
2.1.Pengertian Fermentasi....................................................................................... 5
2.2.Teori-Teori
yang Akan disajikan........................................................................ 5
2.3.Hipotesis............................................................................................................. 5
BAB III PROSES PENELITIAN........................................................................ 6
3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Bekasamikan................................................... 6
3.1.1.
Metoda Penelitian........................................................................................ 6
3.1.2.
Proses Penelitian......................................................................................... 7
3.1.3. Hasil Penelitian............................................................................................ 7
3.2. Alat dan Bahan Pembuatan BekasamIkan...................................... 7
3.2.2. Proses Penelitian............................................................................. 7
3.2.3. Hasil Penelitian............................................................................... 7
3.3. Tabel Hasil Penelitian................................................................................... 8
BAB IV
PEMBAHASAN..................................................................................... 9
4.1.Pembahasan........................................................................................................ 9
BAB V
PENUTUP.............................................................................................. 11
5.1.Kesimpulan
Penelitian...................................................................................... 11
5.2 Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR
PUSAKA………………………………………………………………12
Lampiran………………………………………………………………………….13
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Ikan
merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi
di
antaranya mengandung mineral, vitamin, dan lemak tak jenuh. Protein dibutuhkan tubuh
untuk
pertumbuhan dan pengganti sel-sel tubuh kita yang telah rusak. Selain air,
protein
merupakan bagian utama dari susunan (komposisi) tubuh kita.
Protein
dalam ikan berguna untuk :
1.
Mempercepat pertumbuhan badan (baik tinggi maupun berat).
2. Meningkatkan
daya tahan tubuh.
3.
Mencerdaskan otak/mempertajam pikiran.
4.
Meningkatkan generasi/keturunan yang baik.
Ikan
memiliki kadar protein yang sangat tinggi yaitu sekitar 20 %. Di samping itu
protein
yang terkandung dalam ikan mempunyai mutu yang baik, sebab sedikit mengandung
kolesterol dan
sedikit lemak.
Di
samping kelebihan tersebut, ikan memiliki kelemahan yakni mudah membusuk.
Ikan
relatif lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging unggas dan mamalia
karena
pada saat
ditangkap ikan selalu berontak sehingga banyak kehilangan glikogen dan glukosa.
Glikogen
dan glukosa pada hewan yang mati dapat mengalami glikolisis menjadi asam
piruvat
yang selanjutnya diubah menjadi asam laktat. Apabila ikan terlalu banyak
berontak
pada saat
ditangkap maka akan banyak kehilangan glikogen dan glukosa sehingga kandungan
asam laktat ikan
menjadi rendah.
Dengan
demikian nilai pH-nya relatif mendekati normal.
Nilai pH
yang mendekati normal ini sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri, sehingga ikan
segar
harus segera diolah dengan baik agar layak untuk dikonsumsi.
Pengolahan
ikan ini dilakukan untuk memperbaiki cita rasa dan meningkatkan daya
tahan
ikan mentah serta memaksimumkan manfaat hasil tangkapan maupun hasil budidaya.
Pengolahan
ikan meliputi cara meghambat pembusukkan
1.2. Permasalahan
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas,
permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengatasi
permasalahan ikan yang mudah membusuk tanpa menggunakan pengawet yang bersifat bahan kimia dengan
baik dan benar ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah:
1. Pengenalan metode pengawetan yang
tidak berbahaya bagi kesehatan, yaitu secara aman, sehat dan ekonomis.
2.
Mendeskripsikan langkah-langkah
proses pembuatan pekasam ikan.
3.
Mengetahui cara pembuatan pekasam ikan yang baik dan benar.
1.4. Metode Penulisan
Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode
pustaka, metode percobaan dan metode
pengamatan.
1.5. Kegunaan Penulisan
1.5. Kegunaan Penulisan
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna bagi
sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar serta berguna bagi nelayan dan masyarakat agar mampu menerapkan metode pengawetan
yang higienis dan ekonomis.
BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan
hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja
yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
2.2. Teori – teori yang akan disajikan
·
Pemanfaatan
Fermentasi
·
Proses
penelitian pada pembuatan Bekasam
Ikan
·
Kelebihan
bahan makanan hasil fermentasi, dibandingkan makanan biasa yaitu muda dicerna,
dapat dimanipulasi menjadi berbagai jenis makanan
2.3. Hipotesis
Dengan teori yang kami dapat
kan maka hipotesis kami “Dalam waktu 1
minggu atau lebih akan menghasilkan ikan
yang memiliki rasa asam dan bau alkohol yang spesifik”.
BAB III
PROSES PENELITIAN
PROSES PENELITIAN
3.1. Alat dan Bahan Pembuatan Pekasam Ikan
a)
Alat :
1)
Baskom
2)
Toples
3)
Pisau
4)
Talenan
b)
Bahan
:
1)
Ikan
2)
Garam
3)
Nasi
4)
Jeruk
3.1.1. Metode Penelitian
Penelitian biologi ini menggunakan metode:
1. Melakukan pembuktian langsung dengan cara membuat Pekasam Ikan
2. Meneliti hasil pembuktian/percobaan
3. Mengumpulkan data dari sumber lain, seperti media
informatika yang mendukung hasil penelitian pada
proses pembuatan Pekasam
Ikan.
3.2.2. Proses Penelitian
Proses penelitian adalah dengan terjun langsung
membuktikan sendiri untuk membuat Pekasam Ikan :
Langkah-langkah
pekerjaan :
o
Menyiapkan Ikan
sebanyak 1 Kilogram.
o
Membersihkan Ikan
dengan jeruk dan air bersih.
o
Meniriskan ikan yang telah di bersihkan.
o
Menaburi ikan yang telah di bersihkan dengan garam
o
Menunggu sampai
1 hari .
o
Memasukkan nasi dan ikan yang telah ditiriskan kedalam
toples dan menutup rapat toples agar tidak ada udara yang masuk.
Saat sudah ditutup
disaat itulah akan terjadi fermentasi selama 1 -2 minggu pembuatannya.
3.2.3. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian,
ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi pada pekasam ikan terjadi selama 1-2 minggu. Selain itu
juga, dalam proses pembuatan pekasam ikan ini ada
hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung
secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena
itulah, proses fermentasi pada ikan yang
tertutup rapat. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi hasil pekasam ikan tersebut.
3.3. Tabel Hasil Penelitian
Keadaan
Penyimpanan Pekasam Ikan
Tertutup ( 1 minggu)
|
|
Rasa
|
asam
|
Kadar air
|
sedikit
|
Keadaan
Penyimpanan Pekasam Ikan
Tertutup ( 2 minggu)
|
|
Rasa
|
asam
|
Kadar air
|
banyak
|
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
4.1. Pembahasan
Proses fermentasi pada pekasam ikan agak berbeda, yaitu dilakukan
bersamaan dengan proses
fermentasi nasi (karbohidrat). Dalam hal ini nasi sengaja
ditambahkan ke dalam toples untuk
digunakan sebagai sumber energi oleh mikroorganisme yang berperan dalam proses
fermentasi daging ikan. Dari hasil fermentasi karbohidrat segera terbentuk
beberapa senyawa alkohol, seperti etil akohol, asam laktat, asam asetat, dan
asam propionat yang dapat berfungsi sebagai pengawet terhadap daging ikan.
Dengan adanya senyawa tersebut ikan pekasam dapat disimpan dalam waktu yang
cukup lama tanpa bnayak perubahan kualitas. Karena selama proses pembuatan
pekasam terjadi pula fermentasi karbohidrat, pekasam yang dihasilkan serupa
dengan ikan peda yang mempunyai aroma dan rasa alkohol.
4.2. Keunggulan pekasam ikan
Bekasam yang dihasilkan
mempunyai karakteristik daging ikan seperti ikan segar dengan daging ikan yang semakin
kenyal, rasa asam asin khas bekasam dengan aroma tertentu.Bekasam hampir serupa
dengan beberapa produk fermentasi ikan yang dijumpai di beberapa negara lainnya
seperti, burong isda, burong bangus (Philipina), pla-ra, pla-chom, som-fak
(Thailand), heshiko, nakazuke (Jepang). Pada dasarnya pembuatan bekasam adalah
salah satu upaya pengawetan ikan yang memanfaatkan bakteri asam laktat. Penelitian
tentang bakteri asam laktat pada produk fermentasi berkembang dengan
ditemukannya beberapa manfaat bakteri asam laktat dalam bahan pangan antara
lain penghasil bakteriosin dan manfaat lainnya dalam memberikan efek Bakteri
asam proteolitik bekasam 121 fisiologis tertentu yang membawa manfaat bagi
kesehatan antara lain sebagai antikolesterol, mencegah kanker, dan antihipertensi.Aktivitas
antihipertensi produk fermentasi berkaitan dengan adanya aktivitas proteolitik
baik oleh enzim indogenus, ataupun aktivitas enzim proteolitik bakteri asam laktat.
Beberapa jenis bakteri asam laktat diketahui mempunyai aktivitas proteolitik.
Bakteri asam laktat L. plantarum, L. brevis, Pediococcus dan L. ssp. Yang diisolasi
dari pla-ra diketahui mempunyai aktivitas proteolitik (Vichasilp et al. 2008).
Pediococcus acidilactici ATCC 8042 juga menunjukkan aktivitas proteolitik ekstraseluler
(Adriana et al. 2008). Walaupun sifat antihipertensi lebih banyak diteliti pada
produk susu fermentasi, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk fermentasi
laktat pada ikan juga menunjukkan efek antihipertensi. Telah ditemukan bahwa selama
proses fermentasi laktat pada ikan makarel dijumpai kenaikan peptida pada
ekstrak yang diperoleh, dan diketahui dapat menurunkan tekanan darah tikus
hipertensi (Itou & Akahane 2004). Pada kecap ikan juga ditemukan peptida bioaktif
(Lee et al. 2003). Peptida dengan aktivitas hipotensif juga ditemukan pada otot
ikan sarden (Matsufuji et al. l994). Ikan makarel yang difermentasi dengan
L.plantarum, L.lactis, L.helveticus menghasilkan biogenik peptida
antihipertensi. (Yin et al. 2002)Peptida biogenik pada ikan bonito kering yang
dikenal dengan Katsuobushi juga diketahui dapat menurunkan tekanan darah (Kouno
et al. 2005). Peptida Lys-Pro yang diisolasi dari kecap ikan anchovy diketahui mempunyai
aktivitas antihipertensi dengan nilai IC50 = 22 (Kimet al. 1993). Penelitian
ini bertujuan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri asam proteolitik dari
bekasam. Hasil penelitian lebih lanjut akandigunakan untuk mengetahui potensi
bakteri asam laktat proteolitik isolat bekasam yang mampu mendegradasi protein
ikan menjadi peptida antihipertensi.
4.3. Kelemahan pekasam ikan
Memiliki aroma yang cukup kuat sehingga kurang diminati oleh banyak orang.
Selain itu mempunyai kandungan asid urik yang sangat tinggi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Proses fermentasi pada
pekasam ikan , yaitu dilakukan bersamaan dengan proses fermentasi nasi (karbohidrat). Dalam
hal ini nasi sengaja ditambahkan ke dalam toples untuk digunakan sebagai sumber energi oleh
mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi daging ikan.
5.2
Saran
Dalam membuat pekasam ikan sangat penting dalam
menjaga toples tertutup rapat agar tidak ada mikrooganisme lain yang masuk
sehingga dapat merubah hasil fermentasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto. 2009. Bioteknologi
Perikanan. http://eafrianto.wordpress.com/2009/12/01/bioteknologi-perikanan/ [ 20 September 2011]
Buckle, K.A., R.A.
Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan.
Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Irawan, A. 1995. Pengolahan
Hasil Perikanan Home Industri. C.V. Aneka. Solo.
Nontji, A. 1987. Laut
Nusantara. Penerbit Jambatan. Jakarta.
Septia, Ita. 2010. Bioteknologi
Pangan. http://itaseptia.blogspot.com/2010/05/bioteknologi-pangan.html [ 20 September 2011 ]
LAMPIRAN
-
PHOTO
Gambar 1.1
membersihkan ikan
Gambar 1.2
menaburi ikan dengan garam
Gambar 1.3
ikan didalam toples tertutup rapat