If you want to make your dream come true,first thing you have to do is WAKE UP
News Update :

contoh cerpen remaja terbaru 2013

Penulis : Muhammad Suriansyah on Selasa, 01 Januari 2013 | 15.55

Selasa, 01 Januari 2013



SOSOK PARA PEMIMPIN MASA DEPAN
Pagi yang cerah untuk jiwa yang sepi, terdengar suara motor dari kejauhan yang semakin mendekat. Seorang anak manusia yang bersekolah di SMA Negeri 3 Singkawang dan pastinya teman sebangkuku dua tahun terakhir. Yaaa siapa lagi kalau bukan Juni, anak nyarumkop yang menghabiskan hidupnya dibawah kaki gunung yang setiap harinya menempuh perjalanan 12 kilometer untuk bersekolah. Ia adalah orang yang bijaksana dan mempunyai perilaku yang mencerminkan seorang sosok pemimpin masa depan.
Dengan knalpot racing yang dipakai nya, ia tidak berani menyimpan motornya diparkiran sekolah karena pasti ada hal-hal yang misterius yang terjadi. Misalnya motor yang tidak sesuai dengan aturan lalu lintas. Kadang-kadang bannya kempis, rantainya putus, lampunya pecah yaaah yang pastinya itu dilakukan oleh orang yang misterius juga donk.
Itulah sebabnya mengapa Juni selalu menitipkan motornya dirumahku (Yayan, anak paling kecce dikelasnya).
“Yan cepat oii, 5 menit lagi mau masuk”kata Juni dengan Lancang.
“Santai, hidup harus dibiarin mengalir”jawab Yayan sambil mengenakan kancing bajunya.
Juni hanya membalas dengan muka yang kesal. Mengapa tidak, ia mau pergi ke sekolah dengan beranggapan bahwa 5 menit lagi mau masuk padahal ia ingin mengerjakan Pr yang belum selesai.
“hahahaha, palingan lho mau ngerjain pr”ungkap yayan tiba-tiba.
“hehe”jawab juni dengan muka kesangnya.
Sesampainya kami disekolah, seperti biasa kalau sudah terdengar bel sekolah kami baru mulai mengayunkan langkah kami untuk kesekolah karena jarak rumahku tidak berjauhan, bisa dibilang sangat dekat dengan sekolah tempat sekarang aku belajar (SMA Negeri 3 Singkawang). Didalam kelas, suara Juni lah yang paling nyaring ketika menjawab pertanyaan guru (kalau gak lagi galau sih), ia sangat bersemangat dalam hal tersebut.
Selain pandai dalam hal pelajaran, ia juga pandai berolahraga dan bermain musik seperti halnya aku. Walaupun kadang-kadang aku diatasnya bahkan sebaliknya, aku tidak pernah menggunakan kekerasan untuk bersaing dengannya contohnya memukul kepalanya dengan pulpen dan menarik rambutnya (sering kulakukan itu). Jika dibandingkan aku, terkadang Juni dibenci oleh sebagian anak cewek dikelasnya lantaran ketegasannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai ketua kelas yang ulung dan amanah dalam menyampaikan sesuatu.
Pulang sekolah pun tiba. Juni adalah orang tersibuk dalam kelasku. Bagaimana tidak, ia hampir mengikuti seluruh ektrakurikuler yang diselengggarakan di sekolahku setiap harinya. Sayangnya, badan nya tidak bisa dibelah menjadi dua sehingga ia hanya mengikuti ektra tertentu saja. Bukan hanya organisasi disekolah, ia juga mengkuti berbagai organisasi yang ada dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara. Menurutku, itu adalah suatu prilaku yang luar biasa karena jarang dari sebagian remaja jaman sekarang yang ingin seperti itu karena sibuk dengan pergaulan yang mengarah kepada kebebasasan.
Karena ia adalah seorang atlet sepakbola (seperti halnya aku), setiap sore ia selalu latihan sepakbola dikampungnya. Sebuah pertanyan yang pernah terlintas dibenakku, mengapa ia tidak pernah capek, lemah,letih, maupun lesu. Jawaban yang masih “meragukan” adalah kegigihan nya dalam menjalani sesuatu.
Sekarang kami sudah menjilat bangku kelas 3 SMA, sangat menegangkan dan tentunya dapat menguras keringat ketika memikirkan ujian nasional yang digelar sebanyak 20 paket (sesuatu banget).
 Aku, Juni dan seorang temanku bernama Rian (orang kampung yang mencari ilmu dikota), kami membuat sebuah kelompok belajar agar waktu kami tidak terbuang sia-sia. Lama kelamaan kelompok belajar yang awal nya hanya tiga orang bertambah banyak anggotanya walaupun anggota tersebut hanya orang-orang yang sekelas dengan kami. Kami juga menyelingi belajar kami dengan Dance. Hal itu kami lakukan agar tidak terlalu memeras otak dan memaksakan untuk belajar. Jika dibandingkan waktu kami belajar dan dance-dance yang kami lakukan, waktu nya hampir seimbang sehingga belajar tidak ketinggalan dan bermain pun tidak ketinggalan.
Meskipun begitu, aku dan teman-teman memprioritaskan lebih banyak belajar ketimbang bermain untuk kedepannya nanti agar kami bersama-sama dapat LULUS DENGAN BANGGA DAN MEMBANGGAKAN. Aku yakin, orang yang sukses adalah orang yang selalu berdoa dan berusaha dalam menggapai citanya. I believe it.

                                                By : M. Suriansyah XII IPA 1

komentar | | Read More...

Categories

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Taman Ilmu . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger